Memang jauh di perantauan,dan itu sejak dulu telah ku lakukan.
Karena orang tua maka ku meninggalkan tanah lahirku sendiri.
Sendiri kau berada di sana, bertahan di saat usiamu semakin senja.
Dimana orang lain telah mulai beristirahat dengan tenang di masa senja,
Engkau tetap memilih untuk bisa tetap bekerja dan mandiri sangat dimata kami.
Keras kepala memang menjadi salah satu pribadimu.
Hal yang sangat nampak jelas terlihat pada keturunanmu yang lainnya.
Baik anak-anakmu sampai pada kami cucumu sendiri.
Sikap keras dan mandiri yang kau berikan telah tertanam dalam perilaku kami semua.
Bukan suatu hal negatif yang menjadikan engkau begitu, namun. . .
Karena kemauan dirimu yang kuat untuk bertahan sampai pada akhirnyalah yang menjadi penyemangatmu, Dan kehadiran kami yang selalu engkau harapkan di masa-masa senjamu.
Hanya seuntai kata dan doa yang kini bisa kami berikan padamu saat ini, dan sepanjang jarak yang masih memberikan batasan pada kami untuk bisa hadir di sana.
Namun, satu yang jika boleh ku pinta ijinkan beliau bisa melihat kami cucu-cucumu sampai kami bisa menjadi orang, minimal sampai kami bisa menggandeng gelar keilmuan kami bertiga.
Seuntai kata dan doa yang ingin ku sampaikan saat engkau selalu menjadi sosok luar biasa bagi kami anak dan cucumu. . .
Seuntai Kata dan Doa untukmu yang tengah terbaring dan berjuang untuk kesembuhanmu
" Harap yang terbaik dari-Mu"
Salatiga,31 Mei 2013
gam