Selasa, 31 Juli 2012

Panggil saja Aku

panggil saja "Aku" sebagai namaku., karena nama yang melekat pada diri kita hanya merupakan simbol untuk mengingatkan dan memperjelas keberadaan kita. Toh, dalam pembicaraan sehari-hari kita juga lebih sering menggunakan AKU sebagai cara memanggil maupun menyebutkan diri sendiri ketimbang nama asli kita..
Panggil saja Aku untuk memudahkan kalian untuk mengingatku, entah seberapa sering dan seberapa kalian mengingat akan keberadaanku di sini, satu yang pasti kalian masih menganggapku ada pun itu sudah baik.Karena keberadaanku diantara kalian masih bisa kalian rasakan.
Panggil saja Aku yang keberadaannya terkadang jelas di mana maupun terkadang seperti menghilang begitu saja. Datang dan pergi sesuka hati dan tak ada yang melarang,semua sesuai keinginan hatinya yang bebas dan tak ingin dikekang. Dia tidak pernah menganggap keberadaan dirinya sebagai sesuatu yang harus dispesialkan oleh sekitarnya. Selama mereka masih mengingat akan keberadaanya pun itu sudah cukup baginya.
Panggil saja Aku sebagai namaku karena satu kata itulah yang akan membuat banyak orang untuk mudah mengingatnya. Sama halnya ada yang pergi dan ada yang datang,semua itu adalah siklus dan perputaran yang terus terjadi dan tak pernah berhenti dan tak tahu di mana titik temunya.
Segalany itu adalah proses yang harus kita lalui untuk memperbaiki dan melakukan yang terbaik sepanjang jalan hidup kita.
Panggil saja Aku untuk mengingat banyak hal tentang ku,segala yang baik dan buruk yang pernah ku jalani dan pernah ku tunjukan di hadapan teman-teman semua. . .

Baik dan Buruk yang pernah kutunjukan pada teman semua itu adalah Pilihan yang Aku ambil untuk menjalani proses dan siklus hidup.

NB:
Untaian Siang hari. . .

2 komentar:

  1. diri "AKU" yang tak pernah letih mencari dirinya. Dan mendapatkan keberadaan di antara sesama manusia

    BalasHapus
    Balasan
    1. dirinya yang kau cari akan kau temukan di antara sesama manusia yang tengah mencari dia yang belum sepadan . . .

      Hapus